Adam Syafaat Dampingi Tokoh Desa Cipang Kiri Rapat Dengan Disdik Riau: Perjuangkan SMA Terbuka

Anggota DPRD Riau Adam Syafaat foto bersama Disdik Riau dan Tokoh Masyarakat Cipang Kiri Hilir usai rapat

Pekanbaru – Anggota DPRD Provinsi Riau Adam Syafaat dari Fraksi PKS mendampingi tokoh masyarakat Desa Cipang Kiri Hilir Kab. Rokan Hulu rapat dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Senin (15/6/21). Dalam rangka meminta Disdik memfasilitasi dibentuknya SMA terbuka di desa Cipang Kiri Hilir. Karena di Desa mereka tidak ada sekolah SMA, dan jarak ke SMA Negeri sangat jauh.

Adam Syafaat menyatakan siap menjembatani serta memperjuangkan aspirasi masyarakat Cipang Kiri Hilir khususnya dan Rokan Hulu pada umumnya dengan pemerintah Provinsi Riau.

Hadir pada rapat tersebut Kepala Desa Cipang Kiri Hilir Azwir Abbas, Kepala Sekolah SMAN 1 Rokan IV Koto Basril, Tokoh Masyarakat Cipang Kiri Hilir Samri, Eri Mulyadi dan Revika putra. Sementara dari Disdik Riau dihadiri Kepala Bidang Pengawasan Miswanto, Kepala Bidang SMK Pahmijan, Korwas Joyosman dan bidang PKPLK Jamilah.

Pada kesempatan itu, tokoh masyarakat Cipang Kiri Hilir Eri Mulyadi menceritakan kondisi anak-anak masyarakat desa banyak yang putus sekolah. Karena dipengaruhi ekonomi yang sulit, jauh dari SMA Negeri, ditambah dengan kondisi jalan yang sukar dilewati apalagi jika musim hujan, serta termasuk daerah terpencil yang berbatasan dengan Sumatera Barat.

“Sehingga dengan alasan tersebut kami meminta solusi dari Dinas Pendidikan Riau, agar anak-anak kami yang sudah tamat SMP tidak putus sekolah dan bisa melanjutkan ke SMA Negeri. Saat ini ada lebih kirang 20 anak yang usia sekolahnya di jenjang SMA,” ungkap Eri.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pengawasan Disdik Riau Miswanto menyampaikan, bahwa ada solusi untuk mengentaskan angka putus sekolah di desa tersebut, yaitu dengan program SMA Terbuka.

“Jika memang benar kondisi desa seperti itu, maka sudah memenuhi syarat untuk difasilitasi dibentuknya SMA Terbuka. Kita kedepankan pendidikan anak-anak,” tukasnya.

Sekolah terbuka ialah salah satu bentuk pendidikan formal yang berdiri sendiri tetapi merupakan bagian dari sekolah induk yang penyelenggaraan pendidikannya menggunakan metode belajar mandiri. (Permen 72 tahun 2013). Artinya, anak-anak desa tersebut tidak perlu belajar di sekolah induk, cukup belajar di desanya saja. Nanti akan ada guru pamong yang mengajar mereka.

“InsyaAllah hak-haknya sama dengan sekolah induk. Jadi bapak-bapak segera lengkapi berkas yang menjadi syarat pendirian SMA Terbuka. Sekolah Terbuka ini nantinya juga bisa menjadi cikal bakal sekolah negeri,” tambahnya.

Mendapatkan solusi dan angin segar, para tokoh masyarakat tampak senang. Apalagi Kepala Sekolah SMAN 1 Rokan IV Koto Basril, menyatakan bersedia sekolah yang dipimpinya dijadikan sekolah induk bagi anak-anak desa Cipang Kiri Hilir.

“InsyaAllah sekolah kami siap dijadikan sekolah induk, sesuai dengan rekomendasi dinas nantinya. Demi kebaikan anak-anak kita,” pungkas Basril.

Anggota DPRD Riau Adam Syafaat pada rapat itu mendukung dibentuknya SMA Terbuka. Dirinya juga meminta kepada semua elemen masyarakat untuk bahu membahu dan bergandengan tangan membangun daerahnya.

“Tentu kita harus bergandengan tangan, mulai dari RT, RW, Kepala Desa, Camat hingga Bupati. Saya insyaAllah siap membantu. Misal nanti ada peluang-peluang di APBD mohon diinformasikan kepada saya, mana tahu bisa saya masukkan bantuan melalui pokok pikiran anggora DPRD,” harap Aleg Dapil Rohul itu.

“Untuk tahap awal, nanti saya bantu baju seragam buat anak-anak. Kalau tidak penuh ke atas, ya penuh ke bawah,” tutup Adam, diiringi wajah gembira dari peserta rapat.

Rapat pada hari itu ditutup dengan foto bersama. Tokoh masyarakat Cipang Kiri Hilir tampak senang, ada secercah harapan yang dibawa pulang untuk kemajuan pendidikan di desa mereka.

Baca Juga

Ahmad Tarmizi : Semangat Melayani Jangan Pernah Berhenti

Pekanbaru – Musim Mudik Ramadhan 1445 H, di manfaatkan oleh PKS untuk memberikan pelayanan kepada …