Sholat Malam dan Kemenangan Dakwah

oleh : Helmi Yani

Pernahkah kita bangun di pagi hari, lantas merasa ada yang kurang sempurna dalam hati? Sebagai kader dakwah kita tentunya pernah mengalami hal ini. Setelah di periksa, ternyata tadi malam kita tidak menunaikan Qiyamullail atau Tahajud.

Hati terasa kosong dan hampa. Karena sholat malam yang telah biasa dilakukan tertinggal karena dilenakan tidur yang panjang. Kekuatan ruh berkurang dan hati terasa resah. Bisa jadi seharian akan semakin berantakan jika paginya tidak dilewati sunnah subuh, tilawah dan dhuha di pagi hari.

Kita butuh kekuatan untuk menjalani hari-hari dengan penuh kedamaian dalam hati. Dan ibadah adalah kunci ketenangan dan kekuatan itu. Untuk menjalani keseharian saja kita butuh kekuatan ruh, maka sudah suatu kepastian kekuatan ruhiyah juga kita butuhkan untuk kemenangan dakwah.

Mengemban amanah dakwah bukanlah hal sepele. Ia membutuhkan kekuatan dan sumber energi yang berasal dari sang pencipta kekuatan yaitu Allah Rabbul izzati. Dalam kisah para pahlawan, akan kita dapati bahwa mereka bekerja untuk umat dengan bantuan kekuatan Allah, yang didapati dengan ibadah. Ibadah merupakan media untuk cas kekuatan ruh.

Maka tak hayal, para pejuang melakukan ibadah fenomenal dalam menjemput kemenangan. Ingatkah kita akan seorang jendral sudirman, jika dibaca lagi kisah beliau maka akan kita dapati ia merupakan sosok pahlawan yang menjaga sholat malamnya sehingga ia memiliki kekuatan yang berkobar-kobar.

Kekuatan ruhiyah jugalah yang menjadikan para nabi dan sahabat memiliki kekuatan mengemban amanah yang sangat berat, terpaan ujian yang bertubi-tubi dapat dilalui dengan kesabaran yang tinggi.

Sholat malam merupakan sumber kekuatan rasulullah dan para sahabatnya dalam mengemban misi dakwah. Di dalam surat Al-Muzammil Rasulullah di perintah oleh Allah untuk bangun malam mengisi kekuatan ruhiyah tersebut. Bahkan sholat Tahajjud itu pada mulanya merupakan shalat yang wajib untuk dikerjakan.

Penulis buku ‘Rahasia Keajaiban Shalat Malam’ Ahmad muarif memaparkan dalam bukunya bahwa Rasulullah adalah manusia yang sangat sempurna dalam mengemban misi dakwah, dan kekuatan utama beliau adalah ibadah kepada Allah, dan ibadah yang paling utama itu adalah sholat malam.

Kekuatan ruhiyah kepada Allah menjadi faktor penting kekuatan seorang dai dalam mengemban amanah dakwah. Apalah lagi dalam menjemput kemenangan dakwah itu sendiri. Allah sudah menjanjikan bahwa kekuasaan akan di berikan pada orang yang bertaqwa.

Dalam Hadist yang diriwayat oleh Tirmidzi Rasulullah juga mengatakan “hendaklah kalian terus melakukan shalat malam karena ia merupakan kebiasaan orang-orang sholeh sebelum kalian, juga menjadi sebuah pendekatan diri kepada Rabb kalian”

Kedekatan pada Allah merupakan kekuatan ruhiyah seorang mukmin, apalah lagi seorang Dai haruslah memiliki kekuatan ruh yang tinggi pada Rabbnya. Sebuah ungkapan menyatakan Ar-ruhiyah qablad dakwah kama annal ilma qablal qauli wal amal-berilmu sebelum berbicara dan beramal demikian juga memiliki ruhiyah yang baik sebelum berdakwah dan berjuang.

Kekuatan ruhiyah menjadikan kemestian bagi seorang dai agar kemenangan dakwah dapat di jemput. Tanpa kekuatan ruh maka segala perjuangan akan terasa kering kerontang. Kelelahan yang keseringan bahkan kekeringan jiwa yang kian hari kian ringkih. Ambillah kekuatan ruh untuk kemenangan dakwah dengan sholat malam sebagaimana yang dilakukan rasulullah dan sahabat teladan.

Banyak ayat al-qur’an dan hadist yang menjelaskan tentang pentingnya ruhiyah dalam mengemban amanah dakwah. Tak ada dakwah ilallah tanpa kekuatan ruhiyah.

Raih kekuatan ruhiyah yang tinggi, maka janjinya pasti, kekuasaan akan diberikan pada orang-orang yang bertaqwa.

 

Baca Juga

Ramadhan Bulan Produktif

Pekanbaru – Bulan mulia kembali hadir ke tengah kita. Sebuah anugerah luar biasa bagi umat …