Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Pemerintah Harusnya Perkuat BUMN Farmasi

Jakarta (13/07/2020) — Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS, Cahirul Anwar, mengatakan bahwa dikarenakan masa Pandemi Covid 19 masih belum berakhir maka sudah seharusnya pemerintah mengambil inisiatif untuk memperkuat BUMN Farmasi.

“Dikarenakan Pandemi Covid 19 masih belum bisa diprediksi kapan akan berakhir, maka seharusnya pemerintah mempunyai komitmen lebih untuk memperkuat BUMN Farmasi kita. Hasil kunjungan kami pekan kemarin ke Bio Farma sebagai Holding BUMN Farmasi terlihat bahwa masih perlunya penguatan peran BUMN Farmasi dalam menghadapi Pandemi Covid 19 ini,” ungkap Chairul di Gedung Nusantara 1 DPR RI Senin (13/07/2020)

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh BUMN Farmasi dalam rangka menghadapi pandemi Covid 19, antara lain adalah terus mengembangkan penemuan Vaksin Covid 19 dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri. 

“Dalam kunjungan kemarin dipaparkan bahwa Biofarma berkolaborasi dengan Lembaga Eijkmen, Kemenristik-BRIN, Litbangkes Kemenkes, selain itu juga Biofarma sedang menjajaki kerjasama CEPI dan Sinovac-China untuk mengembangan Vaksin Covid 19. Diharapkan Uji klinis Vaksin Covid 19 bisa terlaksana di pertengahan hingga akhir Tahun 2021. Kami berharap pemerintah mendukung penuh upaya ini dan kami di Komisi VI mendukung langkah yang dilakukan oleh Biofarma ini,” jelas Politisi yang bergelar Apoteker ini.

Selain mengembangkan potensi penemuan Vaksin Covid 19, BUMN Farmasi juga sedang mengembangkan produksi beberapa alat kesehatan dan beberpa obat penanganan Covid 19 diantaranya produksi Kit Rapit Test PCR, Produksi APD dan Obat penanganan Covid 19.

“Biofarma saat ini juga sedang memproduksi Kit Rapit Test PCR, dalam data yang kami terima Biofarama memproduksi sekitar 100.000 buah tes kit di akhir Mei 2020 dan siap dipasarkan dengan Merk Bio Cov-19. Kami menyambut baik pencapaian ini dan mendesak agar segera ditingkatkan agar ketergantungan kita terhadap Kit test PCR yang produk luar negeri bisa dikurangi, serta bisa menghemat pengeluaran negara. Kami juga mendorong agar produksi obat penaganan Covid 19 dan APD dari BUMN Faramsi harus terus ditingkatkan, obat seperti vitamin C dan obat anti virus yang digunakan para dokter dalam menangani pasien Covid 19 harus terus tersedia dan juga produksi APD harus ditingkatkan karena tren data positif Covid 19 yang ada akhir-akhir ini masih menunjukkan angka yang makin meningkat dan perlu kita waspadai,” tutup Politisi PKS asal Riau ini.

Baca Juga

PKS Kembali Lantik 53 Anggota Dewan Pakar, Mayoritas Purnawirawan TNI-Polri

Jakarta — Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu melantik 53 anggota Dewan Pakar baru …