Jauh-jauh dari Inhil, Masyarakat Desa Keritang Sampaikan Sejumlah Aspirasi Melalui Fraksi PKS Propinsi Riau

PEKANBARU, riau.pks.id – Sejumlah masyarakat Desa Keritang Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) sambangi Fraksi PKS DPRD Propinsi Riau membawa sejumlah aspirasi. Kedatangan rombongan tersebut diterima langsung oleh Ketua Fraksi PKS Markarius Anwar, Wakil Ketua Fraksi Mira Roza dan Sekretaris Fraksi Arnita Sari (21/10/2019).

Mengawali pembicaraan, Pak Dedi Surahman menjelaskan maksud kedatangan mereka yang ingin menyampaikan aspirasi terkait Pembangunan jembatan penghubung antar desa, pembangunan gedung pendidikan, pembangunan masjid dan bantuan hewan ternak.

Pertama, dijelaskannya bahwa jembatan penghubung antar Desa Keritang dan Desa Sekayan yang memiliki panjang 45 meter dan lebar 5 meter sudah rusak, karena usianya lebih 13 tahun dan terbuat dari bahan kayu.

“Selama ini, perawatan jembatan dilakukan secara swadaya oleh masyarakat, biayanya tidak sedikit pak. Selain sebagai penghubung antar desa, jembatan tersebut merupakan akses anak-anak ke sekolah,” ungkapnya..

“Beberapa waktu yang lalu siswa ada yang terjatuh ke sungai, namun alhamdulillah hanya memar dan terkilir, tapi motornya rusak karena nyemplung ke sungai,” lanjutnya.

Menanggapi hal tersebut, Markarius Anwar mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur seperti jembatan penghubung antar desa adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten.

“Kita akan teruskan sesuai kewenangan. Untuk kewenangan propinsi akan diperjuangakan anggota komisi, mana yang kewenangan kabupaten kita akan koordinasikan. Kita juga akan minta bantuan anggaran pusat melalui anggota DPR RI kita,” tuturnya.

Selanjutnya, aspirasi yang kedua disampaikan oleh pak Ramansyah. Dikatannya, desa mereka saat ini belum memiliki Gedung Sekolah Menengah Atas (SMA), sementara sudah ada tanah hibah seluas 1,5 ha dan dapat surat dari Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah).

Aleg PKS, Mira Roza dan Arnita Sari sedang menerima aspirasi dari masyrakat

“SMA yang paling dekat, jaraknya mencapai 40 km dari desa kami,” kata pria yang menghibahkan tanahnya untuk pembangunan SMA tersebut.

“Untuk proposal pembangunan SMA sudah kami ajukan pada tahun 2017 yang lalu dan kami sudah dapat surat dari Bappeda, namun pembangunan belum terealisasi. Siswanya juga sudah ada 2 kelas dan menginduk ke SMA Negeri Tuah Kemuning, namun saat ini proses belajar masih numpang di SMP desa setempat,” ungkapnya.

Mira Roza dan Arnita Sari Aleg PKS yang berada di Komisi V, komisi yang membidangi masalah pendidikan mengatakan bahwa untuk pembangunan gedung sekolah akan dianggarkan pada tahun 2021. Namun sebelumnya semua pihak yang terkait dengan pembangunan gedung sekolah harus melengkapi adminitrasi yang dibutuhkan.

“Seperti misalnya, bapak harus selesaikan nota hibahnya, tanahnya harus ada surat dari masyarakat dan pemerintah serta kelengkapan administrasi lainnya. Hal penting lainnya adalah, harus dapat nomor pendaftaran sekolah, apalagi anak2 sudah kelas XI,” paparnya.

“Karena persyaratan tersebut adalah dasar kami mengusulkan. Setelah semua itu selesai, nanti baru kita bantu sarana dan prasarana dan pembangunannya,” timpal Arnita Sari.

“Kami siap melengkapi syarat-syarat yang dibutuhkan, yang penting terus dikomunikasikan, kami juga berterimaksih kepada bapak/ibu Anggota Dewan PKS karena sudah memberikan arahan,” jawab Rahmansyah.

Selain jembatan dan gedung sekolah, rombongan masyarakat Desa Keritang tersebut juga menyampaikan aspirasi pembanguna Masjid dan bantuan hewan ternak di desa mereka. (Ar)

Baca Juga

PKS Kembali Lantik 53 Anggota Dewan Pakar, Mayoritas Purnawirawan TNI-Polri

Jakarta — Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu melantik 53 anggota Dewan Pakar baru …