Gelar Hari Aspirasi, Lima Kelompok Masyarakat Diterima Anggota Dewan PKS

Foto oleh: Asep YKL

Pekanbaru – Bertepatan dengan hari Parlemen Indonesia, DPW PKS Riau menggelar hari aspirasi pada hari Rabu tanggal 16 Oktober 2019.

Hari Aspirasi merupakan agenda rutin PKS Riau yang dilaksanakan setiap dua pekan sekali di hari rabu.

“Namun jika intensitas masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi semakin ramai, bisa saja kita adakan setiap pekan”, ucap Hendry Munief Ketua Umum PKS Riau saat membuka diskusi.

“Prinsip saya begini, Ketika kita mempunyai niat yang baik, kemudian dilakukan dengan cara yang baik, maka Allah akan mempertemukan kita dengan orang-orang baik”, sambungnya.

Kegiatan yang bertempat di kantor DPW PKS Riau tersebut dihadiri tiga orang Anggota Legislatif (Aleg) Propinsi Riau dari Fraksi PKS Riau yaitu Adam Syafaat, Abdul Qasim dan Ardiansyah.

Acara yang dimulai pada pukul 09.00 hingga menjelang adzan shalat dzuhur itu dihadiri lima kelompok masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya.

Kelompok yang pertama adalah empat orang perwakilan Guru Honorer dari Kampar dan Pekanbaru, mereka menginginkan agar guru honorer K2 (Kategori Dua) yang sudah lama mengabdi dapat difasilitasi dan diangkat menjadi P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) ataupun CPNS.

Menanggapi hal tersebut Abdul Qasim menyarankan agar para guru honorer mempersiapkan data yang konkrit salah satunya adalah adanya SK (Surat Keputusan) dari Kepala Dinas setempat.

“Kalau datanya konkrit kita enak menyuarakan, karena memiliki landasan yang kuat”, pungkasnya.

Yang kedua adalah perwakilan dari difabilitas. Diwakili ibu Fenty dan Leny, mereka menginginkan supaya adanya revisi UU No 8 tahun 2016, selain itu adanya alokasi anggaran 1 % dari Perda No 18 tahun 2013 yang belum diakses secara maksimal.

Aspirasi yang ketiga datang dari seorang guru yang membawa muridnya yang sudah yatim piatu dan sedang sakit keras. Murid tersebut tidak memiliki jaminan kesehatan, sementara menurut Puskesmas setempat penyakitnya harus segera dioperasi.

Sedangkan yang keempat dari masyarakat Kecamatan Tampan yang mengeluhkan kondisi lampu jalan yang tidak berfungsi dikawasan Stadion Utama Riau. Karena dikawasan tersebut pernah terjadi kasus pembunuhan pada tahun 2018 silam, selain itu seringnya balap liar dan warung remang-remang.

Terakhir, aspirasi dari dua orang ibu yang mengeluhkan biaya sekolah sekolah anak-anaknya, karena masih belum bisa melunasi uang di sekolah tempat anaknya belajar. Sementara dua orang ibu tersebut sudah tidak bersuami.

Para Anggota Legislatif PKS yang hadir saat itu berkomitmen untuk menyuarakan dan segera mencari jalan keluar semua aspirasi dari masyarakat pada hari itu.

“Tentunya solusi yang dihadirkan nantinya bisa berdampak kepada seluruh masyarakat Riau dan Indonesia pada umumnya, kami mohon dukungan dari semua pihak supaya permaslahan masyarakat dapat kita selesaikan”,  tutup Hendry Munief.

Baca Juga

PKS Kembali Lantik 53 Anggota Dewan Pakar, Mayoritas Purnawirawan TNI-Polri

Jakarta — Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu melantik 53 anggota Dewan Pakar baru …