ANAK SEBAGAI INVESTOR KEBAIKAN ORANGTUA, BAGAIMANA CARANYA…??

Anak adalah titipan mutlak dari Allah Swt, mulai Dia memberikan janin dalam rahim, meniupkan ruh dan mengeluarkan dari rahim ibunya semua jaminan dan keselamatan dari Allah Swt semata.

Lalu setelah lahir diberikan ASI, pelukan, pengasuhan dan kasih sayang. Bukanlah hal yang instan itu terjadi, sehingga para orangtua mengharapkan anak-anaknya itu menjadi anak shaleh dan berbakti, butuh waktu dan pengorbanan yang tidak sedikit bahkan tak jarang air mata yang tumpah mengiringi perjuangan itu. Orangtua yang seperti ini bagaikan seorang karyawan yang siang malam bersungguh-sungguh dalam bekerja, tentu akan disayang dan diberikan banyak bonus oleh sang direktur.

Di sisi lain, apakah ada orangtua yang tidak mau bersusah payah mendidik, enggan memeluk ketika anak bersalah dan gengsi menangis dalam doa untuk kebaikan anak-anaknya..? Karyawan yang seperti ini tentu akan banyak mendapat teguran dari atasannya, potong gaji hingga dipecat oleh perusahaan.

Anak itu investasi kebaikan kepada orangtuanya, artinya kebaikan apa saja yang dilakukan anaknya maka akan mengalir kepada kedua orangtuanya terutama di masa usia sebelum baligh.

Bagaimana bisa terjadi…???
Setiap torehan kebaikan yang diberikan orangtuanya itu penuh perjuangan maka Allah beri mereka keutamaan dan pahala yang besar seperti perumpaan karyawan di atas. Jd pada dasarnya “in ahsantum ahsantum lianfusikum..” perbuatan baik ayah bunda kepada anaknya akan kembali pada dirinya sendiri.

Sebut saja kisah anak-anak yang sedang viral membeli sapi kurban dari tabungan uang jajannya seharga 20 juta, dalam pemberitaan mereka anak-anak hebat dan berjiwa kaya. Sebenarnya itu hasil didikan orangtuanya yang tanpa disadari memberikan efek kabaikan.

Efek didikan itu ada yang sifatnya basyariah (manusiawiyah), misal secara langsung ayahnya mencontohkan kebaikan di depan anak lalu ditiru baik diwaktu singkat atau lama.

Lalu ada efek didikan ilahiyyah (kebaikan dari Allah semata), kebaikan yang ada pada anak dengan izin Allah Swt semata padahal orangtua tidak paham ilmu-ilmu pengasuhan. Ini biasanya didapat orangtua dari kedekatan hubungannya kepada Allah Swt melalui doa yang khusyu’, munajat di malam hari dan tawakkal yang tinggi kepada Allah menyerahkan kebaikan anak-anaknya kepada Allah swt Yang Maha Melindungi.

Lalu ada pula orangtua yang tak mau menjadikan anaknya sebagai investasi kebaikan untuknya, maka inilah sebagai, “wa in asa’tum falaha” perbuatan buruk itupun akan kembali kepadanya.

Semua dapat balasan yang adil, perlakuan apa saja kepada anak-anaknya para orangtua akan diberi ganjaran dari Allah Swt baik berupa pahala atau dosa.

Mari datangi dan peluk anak-anak kita, jangan jadikan beban mengasuh mereka. Sekolah sefavorit apapun bukanlah tempat yang nyaman untuk kehidupan mereka tapi kegembiraan dan ceria kita bersama mereka adalah rumah terindah yang akan dikenang hingga masa tua mereka.

Wallahualam

Selamat Hari Anak Nasional 2019

Setiyati
Ketua Bidang Kaderisasi DPD PKS Kepulauan Meranti.

Baca Juga

Sampai Jual Kebun, Pasien Asal Meranti Ini Sebut Rumah Singgah PKS Sangat Membantunya

Pak Adam, usianya tak lagi muda, tubuhnya kurus. Sudah dua pekan ia berada di Rumah …