AL – QUDS: Tanggung Jawab Pribadi dan Ummat Islam, Khidmat Dari Indonesia Untuk Palestina

Oleh: Abdul Rauf, A. Md (Ketua DPD PKS Kepulauan Meranti)

Dalam sejarahnya bangsa Yahudi ini sejak zaman Nabi Musa As tidak memiliki tanah dan hidupnya kesana kemari terusir. Tapi Allah memberikan mereka ujian agar selalu bersama para Nabi dan Rasul pilihan, namun seringkali tidak lulus bahkan membuat sebuah makar.

Sifat jahat mereka berlanjut hingga hari ini merajalela dan membuat dukungan peradaban melalui negara-negara sekutunya, mencaplok tanpa hak negara resmi Palestina sedikit demi sedikit.

Ummat Islam jangan sampai lengah, segala tipu daya mereka perankan di layar-layar perundingan internasional seolah tak melihat bahwa Al Quds yang berada di Tepi Barat itu sah milik ummat Islam.

Berbagai cara kaum muslimin Palestina melawan hampir lima puluh tahun lebih berjuang mempertahankan Al Aqsha dengan segala pengorbanan, maka dengan segala cara pula Zionis mempengaruhi dunia agar mereka legal menguasai Yerussalem sebagai ibu kota negaranya.

Inilah puncak kejahatan Israel, dengan mengawali drama ibu kota negaranya Tel Aviv mengalami kebakaran menyebabkan penduduknya mengungsi ke Palestina setahun yang lalu.

Kaum muslimin harus sadar dan waspada, Al Quds adalah kiblat pertama shalat sebelum ke Ka’bah di Makkah Mukarramah. Maka apabila shalat sebagai ibadah yang fardhu ain, maka ummat Islam secara pribadi wajib menunjukkan pembelaan, empati dan keberpihakan kepada Al Aqsha.

Jika pribadi ini sudah berkumpul menyatu seluruh dunia tak pelak lagi Amerika, Israel dan sekutunya akan lari tunggang langgang sebagaimana sejarah kejayaan Islam saat peperangan yang dipimpin Rasulullah SAW mengusir kafir Quraisy.

Berikanlah dukungan dan pembelaan kita terhadap Al Aqsha dengan berbagai cara kekuatan. Tampakkan “kegarangan” kita di sosmed, di akun-akun facebook, nyatakan di berita dan tulisan-tulisan bahwa hari ini kaum muslimin sedunia memusuhi dengan nyata Zionis dan sekutunya dan siap melawan bila langkah pengambilan kota Yerussalem sebagai ibu kota Israel diteruskan.

Di bulan Rabiul Awwal ini, bulan kelahiran Nabi SAW menjadi sejarah penting bahwa saatnya ummat kembali menyatukan gerak tujuan dan persaudaraan, kembali kepada sunnah-sunnah harian Nabi Saw, menerapkan dengan riil di tengah kehidupan.

Ruh sunnah itu akan berubah menjadi semangat beramal dan jihad, melayani dan peduli. Itulah khidmat kepada ummat, dari Indonesia hingga ke Palestina.

Wallahualam

Baca Juga

” Berebut Jadi Orang Bodoh “

Samar, tapi jelas. Suara itu isyarat untuk menyapa ku. “Halo Abang Ketua DPRD…” Suara samar …