18 TAHUN AKU MENGENAL PKS

Tak ada bunga, coklat atau kue tart manis yang bisa kuberikan untuknya yang sudah mengantarkan aku menjadi “orang” dan bisa “meng-orangkan orang”. Hanya secuil khidmat tiap bulan melalui masyarakat yang membutuhkan itulah ucapan milad untuk PKS yang ke 20 sekaligus rasa terimaksihku padanya.

PKS..
Partai dakwah yang sudah membawaku tanpa terasa mengenal Allah dan RasulNya, bangga dengan Islam sebagai identitasnya hingga ia tumbuh menjadi kepahaman yang utuh tentang dakwah.

Mengenal PKS di awal tahun 2000

Saat itu aku asing sekali dengan komunitas para jilbaber di awal tahun 2000an, terlihat mereka sangat eksklusif “dalam kesholehahannya” dan selalu berbeda dalam tampilan yang waktu itu jilbab mulai “musim”. Jadi yang lebar dan panjang jadi bahan perhatian beda dari yang lain, lagi tren waktu itu jilbab segi empat terawang dililit sampai belakang leher.

Tapi.., sekali engkau berjabat tangan dengannya dan berpelukan maka mereka bagai tetes air yang sejuk yang menyiram panasnya hawa kejahiliyahan. Seolah kita ini lebih penting daripada dirinya sendiri.

Pertama orang yang tidak biasa mungkin bilang “ah.. sok-sok aja alim tuh..”, “maksa banget ngomongnya baik dan lembut..”

Tapi.., buktikan sendiri..:

“Kak boleh pinjam buku ini..?” tanyaku pada seorang kader PKS.
“Ambil aja dik, untuk hadiah dari kakak” katanya sambil merasa bersalah karena hadiahnya merasa kurang lebih baik.

Diajak nginap di rumahnya, ternyata wah.. shalat malamnya itu lho.. aku jadi ikut bangun dan memanjangkan bacaan tahajudku, padahal hafalan juz 30 ku masih minimalis banget..

PKS… yang membuat aku kepincut adalah keteladanan akhlak kadernya yang baiknya itu kagak ada habisnye.. kenapa..?? sebab mereka itu ngambil sumber kebaikan setiap hari dari Yang Maha Baik melalui tilawahnya, shalat sunnahnya, shaum dan sedekahnya. Malah dimoderatkan hari ini itu dengan tagline “Berkhidmat untuk Rakyat” udah shaleh pribadinya dibagikan lagi keshalehannya itu kepada rakyat.

Nah..lho.. itu kalau ada yang ngaku kader PKS tapi tilawahnya absen, shaumnya nggak kuat terus, bangun malamnya kelewatan subuh..ini kader produk tahun berapaan ya..??

Maka dalam diri partai berlambang ka’bah bulan dan padi ini kepribadian muslim yang syumul (menyeluruh) menjadi aspek terpenting sebelum kader-kadernya “main di panggung politik”. PKS ini kalau dia memimpin tetap dipanggil ustadz karena memang mereka ustadz sebelum jadi apapun (nahnu duat qabla kulli syai’in). Kalau udah jadi pemimpin dia ya ustadz dia juga kepala daerah atau wakil rakyat. Tidak ada pemisahan lho ya..misal ungkapan:

“itu si fulan yang jadi ini dan itu bukan ahli politik..tapi sosok syaikh dan kiyai jadi nggak bisa berorganisasi dan nggak bisa mimpin..”

Heey.., ada Air Mineral no 8..??

Ustadz yang jadi pemimpin itu lebih baik daripada bukan ustadz tapi memimpin. Keteladanan akhlak dan sikap dalam jati diri kader PKS itu mendahului kepandaiannya dalam retorika dan pidato belaka. Berapa banyak orang shaleh jadi pemimpin dia lemah tapi dekat dengan Allah, tapi berapa banyak juga tidak shaleh tapi pintar startegi berperang.

Pilih mana bro..??

SEKARANG PKS udah usia dewasa, 20 tahun Indonesia bersama PKS. Kalau usia menikah pasutri usia 20 tahun ini siap menjemput kesejahteraan keluarganya. Kemenangan segera mendatanginya, Allah akan pergilirkan kepada orang shaleh di PKS menjadi pemimpin karena telah melalui gelombang dan badai juga riak-riak kecil. Bersabarlah PKS .. engkau tak mencari kemenangan itu tapi dia akan hadir sendiri menghampirimu karena keshalehanmu.

Terus Berkhidmat untuk Rakyat..

Selamat Milad ke 20.

Kabid Humas DPD PKS
Kepulauan Meranti.

Setiyati

Baca Juga

Corona dan Sabda Rasulullah: Kalian Lebih Mengetahui Urusan Dunia Kalian

Rasulullah pernah mendapat aduan dari para sahabat. Bukan masalah biasa, ini soal sabda beliau yang …